Jakarta - PT. Perkebunan Nusantara VIII (PTPN) (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan, telah melakukan ekspor pisang mas kirana ke Singapura. Buah pisang yang dikembangkan pada lahan perkebunan di daerah Subang-Jawa Barat tersebut sangat disukai para konsumen di Singapura.
"Mereka minta terus rata-rata 2 kontainer setiap minggu. Kita lebih melihat reaksi pasar yang dulu. Ternyata di dunia internasional respons baik. Mutu pisang kita baik," kata Dadi Sunardi, Direktur Utama PTPN VIII, selasa (13/5). Kesuksesan buah pisang dari perkebunan buah milik PTPN VIII di pasar Singapura ini membuatnya kemudian dilirik oleh distributor asal Filipina dan Tiongkok.
"Ada permintaan Tiongkok dan permintaan Filipina. Mereka penghasil pisang, tapi mereka minta dari kita karena baru terkena bencana," kata Dadi. Untuk ekspor ke Tiongkok dan Filipina ini sebenarnya masih dalam tahap penjajakan. Menurutnya, prioritas utama adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Jika kebutuhan domestik dapat terpenuhi, maka selanjutnya dapat melakukan ekspor pisang ke luar.
"Kita meningkatkan mulai September. September, produksi sudah di atas 800.000 kg - 1.000.000 kg. Kebutuhan dalam negeri 60% dan ekspor 40%. Dalam negeri ke Jawa Barat, Banten hingga Jakarta," jelasnya lagi.
Program pengembangan buah-buahan tropis ini sendiri sebenarnya merupakan bagian dari revolusi oranye yang didorong oleh Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Saat ini berbagai jenis buah tropis tengah dikembangkan oleh PTPN VIII, baik yang berusia pendek maupun panjang. Buah-buahan tersebut antara lain adalah pisang, pepaya, durian, manggis, alpukat hingga buah naga. "Pisang, manggis, durian. Kita juga kembangkan jambu citra, buah naga, kemudian alpukat," pungkasnya. (MB)
Sumber: Medan Bisnis
Jangan lewatkan pula beberapa artikel mengenai buah pisang berikut ini:
EmoticonEmoticon